Kisah Api Neraka Dibawa ke Bumi oleh Malaikat Jibril: Kisah Mengerikan dan Penuh Hikmah
Kalau kamu pernah mendengar kisah Malaikat Jibril membawa api neraka ke bumi, mungkin kamu akan langsung merasa ngeri membayangkan betapa panasnya api itu. Bukan sekadar panas biasa, tapi api yang punya kekuatan untuk melelehkan seluruh langit dan bumi.
Di artikel ini, Penulis akan bahas bagaimana kisah ini terjadi, apa maknanya, dan seberapa besar dampak api neraka terhadap dunia ini. Yuk, simak ceritanya!
Kisah Nabi Adam AS Memohon Api
Dikisahkan bahwa ketika Nabi Adam AS pertama kali turun ke bumi, beliau mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Di surga, segala kebutuhan sudah tersedia, tetapi di bumi, Nabi Adam harus bekerja keras untuk mendapatkan makanan. Tidak hanya itu, makanan yang didapat pun tidak bisa langsung dikonsumsi seperti di surga, karena harus diolah terlebih dahulu.
Untuk memasak makanannya, Nabi Adam memohon kepada Allah SWT agar diberikan api. Allah SWT kemudian mengutus Malaikat Jibril untuk meminta sedikit api neraka kepada Malaikat Malik, penjaga neraka, untuk keperluan Nabi Adam.
“Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?” tanya Malaikat Malik. “Aku minta api neraka seukuran buah kurma,” jawab Malaikat Jibril. Namun Malik menjelaskan, “Jika memberikan api neraka seukuran buah kurma, maka tujuh lapis langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh sebab panasnya!”
Malaikat Jibril kemudian meminta agar diberikan separuh buah kurma saja. Namun, Malik menjawab bahwa jika separuh kurma api neraka diberikan, maka langit tidak akan menurunkan hujan setetes pun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tak ada tanaman yang bisa hidup.
Setelah itu, Allah SWT berfirman: “Ambillah api dari neraka sebesar zarah!” Akhirnya, Malaikat Malik mengambil api neraka seukuran biji zarah, yang merupakan ukuran terkecil. Meski begitu, api ini masih terlalu panas untuk dibawa ke bumi. Oleh karena itu, Malaikat Jibril mencelupkan api tersebut ke dalam 70 sungai di surga, dengan setiap sungai 70 kali celupan, hingga api tersebut menjadi lebih dingin dan aman untuk dibawa ke bumi.
Gunung Hancur oleh Panasnya Api Zarah
Setelah api neraka tersebut didinginkan, Malaikat Jibril membawanya ke bumi. Namun, ketika api neraka yang hanya seukuran biji zarah itu diletakkan di atas gunung, gunung tersebut hancur lebur karena tidak sanggup menahan panasnya.
Batu-batu, tanah, besi, dan segala sesuatu di sekitar gunung terbakar dan menjadi bara api yang sangat panas. Bahkan api tersebut menembus hingga ke perut bumi, menciptakan bara api besar yang masih ada hingga saat ini di dalam bumi.
Ternyata, api neraka tersebut tidak berwarna merah menyala seperti yang kita bayangkan, tetapi hitam pekat. Dan api yang kita gunakan saat ini hanyalah sisa-sisa dari bara api yang telah membakar tanah, batu, dan besi di dalam perut bumi. Kadar panasnya sudah berkurang berjuta-juta kali dari panasnya api neraka yang asli. Wallahu a'lam.
Seberapa Panas Api Neraka?
Kalau kita bicara soal api dunia, kita mungkin sudah merasa cukup kepanasan ketika berada di dekat kompor atau bara api. Tapi, menurut sabda Rasulullah SAW, api yang biasa kita nyalakan di dunia ini hanya sebagian kecil dari panasnya api neraka. Lebih tepatnya, api dunia hanya 1/70 dari api neraka. Ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah ra. yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Api yang biasa kalian nyalakan merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya neraka jahanam.” Para sahabat yang mendengar ini sampai terkejut dan bertanya, "Ya Rasulullah, demi Allah sungguh api dunia ini benar-benar cukup panas.” Tapi Rasulullah melanjutkan, “Sungguh api neraka jahanam enam puluh sembilan kali lebih panas dibandingkan api dunia, yang masing-masing bagian sama panasnya dengan api di dunia.” (Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi).
Kebayang nggak tuh, kalau kita sudah merasa kepanasan saat cuaca sedang terik, atau saat berada di dekat api unggun, bagaimana panasnya api neraka yang 69 kali lebih panas dari api dunia?
Api Dunia: Sebagian Kecil dari Api Neraka
Sebenarnya, kita sudah merasakan sebagian kecil dari api neraka di dunia ini. Api yang kita gunakan untuk memasak, atau yang muncul dalam kebakaran, adalah bagian kecil dari neraka. Ini adalah pengingat bahwa dunia ini hanya sementara, dan kita harus mempersiapkan diri untuk kehidupan setelahnya.
Salah satu hikmah dari kisah api neraka ini adalah bagaimana kita diingatkan akan kedahsyatan siksa neraka bagi orang yang ingkar dan tidak taat kepada Allah SWT.
Hikmah di Balik Kisah Api Neraka
Kisah ini bukan hanya tentang betapa dahsyatnya api neraka, tapi juga tentang peringatan bagi kita semua. Api yang dibawa oleh Malaikat Jibril seukuran biji zarah saja harus melalui 70 sungai surga untuk bisa "dijinakkan".
Ini menunjukkan betapa hebatnya api neraka, dan seberapa besar kekuatan yang dimilikinya. Kalau kita renungkan, Allah SWT memberikan kita kesempatan di dunia ini untuk beramal dan menghindari dosa, agar kita tidak merasakan panasnya api neraka.
Sebagai manusia, kita sering kali lupa bahwa kehidupan di dunia ini adalah ujian. Kita sibuk dengan urusan duniawi dan terkadang melupakan tujuan akhir kita, yaitu surga. Kisah ini mengingatkan kita untuk selalu ingat pada akhirat, dan bagaimana kita harus memperbaiki diri agar terhindar dari siksa neraka.
Api Neraka sebagai Pengingat
Kisah ini juga mengajarkan bahwa api dunia yang kita anggap panas sebenarnya hanya pengingat kecil dari api neraka yang sebenarnya. Jika kita sudah merasa tidak tahan dengan panasnya api dunia, maka kita harus lebih waspada terhadap perbuatan yang bisa menyeret kita ke dalam siksa api neraka.
Allah SWT Maha Pengampun, namun kita juga harus berusaha untuk memperbaiki diri dan memohon ampunan-Nya sebelum terlambat.
Kesimpulan: Apa yang Bisa Kita Petik?
Itulah kisah tentang Malaikat Jibril membawa api neraka ke bumi yang bisa Penulis bagikan. kisah ini bukan hanya tentang kedahsyatan api neraka, tapi juga tentang pengingat bagi kita untuk menjalani hidup ini dengan ketakwaan yang lebih meningkat. Api yang kita rasakan di dunia ini hanyalah sebagian kecil dari neraka, dan itu sudah cukup untuk membuat kita takut dan tak berdaya.
Jadi, apa yang bisa kita pelajari? Kita harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri, menjauhi maksiat, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Setiap tindakan kita di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Semoga kita semua bisa terhindar dari panasnya api neraka dan diberi kesempatan untuk merasakan kesejukan surga.
Sekian dulu kisah tentang api neraka ini. Ingatlah, bahwa dunia ini hanyalah sementara, dan kehidupan yang sebenarnya ada di akhirat. Mari kita bersama-sama berusaha untuk menjadi hamba yang lebih baik, dan selalu memohon perlindungan dari siksa api neraka.
Posting Komentar untuk "Kisah Api Neraka Dibawa ke Bumi oleh Malaikat Jibril: Kisah Mengerikan dan Penuh Hikmah"
Posting Komentar