Inspirasi menuju muslim kaffah
AMERIKA – Amerika sesumbar akan menyerang Suriah. Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga getol melobi konggres guna meloloskan misi tersebut.
Umpama serangan itu benar terwujud, diperkirakan AS tidak menurunkan tentaranya ke Suriah, melainkan menggunakan serangan misil jarak jauh maupun pesawat udara.
Kantor berita Associated Pers membuat info grafis yang mengilustrasikan bagaimana serangan tersebut akan dilancarkan. [ap]
An-Najah.net- Akibat serangan brutal rezim Basyar, bangunan-bangunan di Suriah hancur lebur. Tak terkecuali bangunan yang dihuni oleh keluarga yang memiliki balita. Atas izin Allah swt, bayi ini bisa diselamatkan. Ia dikeluarkan dari reruntuhan bangunan dalam keadaan hidup. (an-najah/Akrom)
Makhachkala -Â Para pelajar muslimah di dagestan kini dapat memakai jilbab. Kepada kantor berita RIA Novosti, juru bicara kementrian pendidikan Dagestan membeberkan bahwa pihaknya sedang merancang seragam sekolah yang baru.
Salah satu model seragam menampilkan unsur tradisional Dagestan berupa jilbab tipis. Rancangan seragam tersebut telah disetujui pemerintah awal bulan september ini.
Isu jilbab sempat menjadi perdebatan di negara Kaukasus Utara tersebut. Banyak pihak yang pro maupun kontra.
Pada bulan Maret silam, seorang siswi muslimah di kotaKrasnoyarsk dikeluarkan dari sekolah karena menolak melepas jilbab.
Isu jilbab pun menyeruak hingga presiden Vladimir Putin ikut angkat suara mendukung larangan memakai jilbab di sekolah. Dengan sinis ia menyebut jilbab sebagai “tradisi asingâ€.
Pada bulan April, Universitas Krasnoyarsk State Medical di Siberia membatalkan aturan yang melarang mahasiswa memakai pakaian atau atribut keagamaan. Termasuk larangan memakai jilbab. [an-najah/faris]
An-Najah.net- Beginilah Akhlak pejuang-pejuang Islam. Dalam video ini, seorang komandan mujahidin Suriah menasehati para pejuang agar berlaku lembut kepada warga sipil, tidak merusak bangunan dan tidak kasar terhadap tawanan. Nasehat ini beliau sampaikan setelah pasukannya menaklukkan daerah Ma’lulah, Suriah, kemarin (rabu, 4/9/2013).
An-najah.net- Kementerian Wakaf Mesir telah memutuskan untuk memecat 40.000 khatib dan muballigh Mesir. Pemecatan para da’I dan muballigh Islam ini terjadi karena mereka dituduh sebagai pendukung presiden Mesir yang dikudeta, Muhammad Mursi.
Sebuah sumber resmi Kementerian Wakaf menyebutkan, dalam pertemuan lembaga wakaf se-Mesir diputuskan seluruh khatib yang bukan pegawai Al-Azhar atau tidak mendapatkan lisensi dari Al-Azhar untuk diberhentikan dari kegiatan tabligh dan khutbah. Menyusul keputusan dari kementrian wakaf untuk diadakan testing bagi siapa saja yang akan ditunjuk sebagai Khatib atau Muballigh.
Sumber berita almoslem.net, menyebutkan, kini masyarakat Mesir menyaksikan kondisi keagamaan yang sangat parah setelah dimakzulkannya presiden Mesir Muhammad Mursi.* (moslm/An-Najah/Akrom)
An-najah.net- Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan kebijakan politik luar negerinya, bahwa Turki akan mengambil bagian dalam koalisi internasional terhadap Suriah.
“Kami telah mengatakan bahwa kami siap untuk mengambil bagian dalam setiap jenis koalisi dan kami melihat ini sebagai sebuah koalisi relawan,†kata Erdogan di Ankara, rabu kemarin (4/9)
Walau Erdogan tidak mengatakan apakah hal tersebut mencakup aksi militer, rezim Suriah yang berhaluan Syi’ah, menanggapinya dengan emosi. Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengancam Turki serta sekutu AS lainnya dengan pembalasan jika mereka bergabung dengan operasi militer yang dipimpin AS terhadap Suriah.
Mekdad mengatakan kepada The Wall Street Journal dalam sebuah wawancara di Damaskus bahwa pemerintah Suriah berharap perwakilan Amerika akan bisa lebih bijaksan dan mendengarkan suara keadilan bukan melakukan tindakan provokatif, mengacu pada keputusan Presiden AS Barack Obama agar mendapat otorisasi kongres untuk intervensi militer ke Suriah.
Mekdad memperingatkan terhadap dampak regional dari intervensi ke Suriah. Dirinya juga mengancam bahwa Suriah akan membalas Turki bersama dengan Israel dan Yordania jika mereka bergabung dengan AS melakukan intervensi militer.
“Setelah perang dimulai tidak ada yang bisa mengontrol apa yang akan terjadi,†ujarnya, menambahkan bahwa pemerintah Suriah meyakini bahwa setiap serangan terhadap Suriah pasti akan mengakibatkan kekacauan di seluruh wilayah.
Dia mencatat bahwa jika Kongres menyetujui rencana intervensi militer Obama ke Suriah, maka hal itu akan menjadi sebuah tragedi terhadap rakyat Suriah dan rakyat Amerika serta semua orang di wilayah tersebut.
Mekdad meminta Yordania dan Turki berpikir dua kali sebelum berpartisipasi dalam operasi militer pimpinan AS terhadap Suriah.* (IP/An-najah/Akrom)